Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Sudah
berselang lama, kami tidak melanjutkan bahasan Dajjal, di antara
tanda-tanda kiamat. Pada kesempatan kali ini, insya Allah kami akan
melanjutkannya dengan memohon taufik dan ‘inayah Allah Ta’ala.
Semoga bermanfaat.
Keadaan Kaum Muslimin Kala Keluarnya Dajjal
Ketika
Dajjal muncul, jumlah kaum muslimin amatlah banyak dan semakin
bertambah kuat. Namun mendekati keluarnya Dajjal, kaum muslimin ditimpa
bala’ yang amat berat. Hujan tidak kunjung turun. Tanaman pun tidak
tumbuh. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
“Sesungguhnya
tiga tahun sebelum munculnya Dajjal, adalah waktu yang sangat
sulit, di mana manusia akan ditimpa oleh kelaparan yang sangat,
Allah akan memerintahkan kepada langit pada tahun pertama untuk
menahan sepertiga dari hujannya, dan memerintahkan kepada bumi untuk
menahan sepertiga dari tanaman-tanamannya. Dan pada tahun kedua Allah
akan memerintahkan kepada langit untuk menahan dua pertiga dari
hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan duapertiga dari
tumbuh-tumbuhannya. Kemudian di tahun yang ketiga, Allah
memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, maka
ia tidak meneteskan setetes air pun dan Allah memerintahkan kepada
bumi untuk menahan semua tanaman-tanamannya, maka setelah itu tidak
dijumpai satu tanaman hijau yang tumbuh dan semua binatang yang
berkuku akan mati, kecuali yang tidak dikehendaki oleh Allah.”
Kemudian para sahabat bertanya, “Dengan apakah manusia akan hidup
pada saat itu?” Beliau menjawab, “Tahlil, takbir dan tahmid akan
sama artinya bagi mereka dengan makanan.”
Sifat-Sifat Dajjal
Beberapa sifat Dajjal disebutkan dalam beberapa hadits berikut ini.
Dari ‘Abdullah bin Umar, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ketika
aku tidur, aku bermimpi thawaf di ka’bah, tak tahunya ada seseorang
yang rambutnya lurus, kepalanya meneteskan atau mengalirkan air.
Maka saya bertanya, ‘Siapakah ini? ‘ Mereka mengatakan, ‘Ini Isa bin
Maryam’. Kemudian aku menoleh, tak tahunya ada seseorang yang
berbadan besar, warnanya kemerah-merahan, rambutnya keriting, matanya
buta sebelah kanan, seolah-olah matanya anggur yang menjorok. Mereka
menjelaskan, ‘Sedang ini adalah Dajjal. Manusia yang paling mirip
dengannya adalah Ibnu Qaththan, laki-laki dari bani Khuza’ah.’”
Dari ‘Ubadah bin Ash Shoomit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh,
aku telah menceritakan perihal Dajjal kepada kalian, hingga aku
kawatir kalian tidak lagi mampu memahaminya. Sesungguhnya Al Masih
Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, berkaki bengkok,
berambut keriting, buta sebelah dan matanya tidak terlalu menonjol dan
tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka
ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak bermata juling.”
Dari Ibnu ‘Abbas, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda tentang Dajjal,
“(Dajjal)
buta sebelah, putih dan berkilau, seolah kepalanya adalah (kepala)
ular, dan (dia) adalah orang yang paling mirip dengan Abdul ‘Uzza
bin Qathan. Jika dia itu celaka dan sesat, maka ketahuilah bahwa
Tuhan kalian tidaklah buta sebelah.”
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya
aku adalah penutup dari seribu Nabi yang telah diutus, dan tidaklah
ada seorang Nabi yang diutus kecuali telah memperingatkan kepada
umatnya tentang Dajjal, dan sungguh aku telah diberi penjelasan
berkenaan dengannya yang tidak diberikan kepada seorang pun.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang bermata juling, sedang Rabb
kalian bukanlah bermata juling. Mata kanannya melotot -tidak bisa
dipungkiri- seakan-akan dahak yang menempel pada tembok yang dicat,
sedang mata kirinya seperti bintang yang terang. Dan aku juga diberi
penjelasan tentang semua ucapan, dan gambaran surga yang berwarna
hijau yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Serta gambaran neraka
yang berwarna hitam berasap.”
Di antara dua mata Dajjal tertulis KAFIR, sebagaimana disebutkan dalam hadits,
“Di
antara kedua matanya tertulis KAFIR yang bisa dibaca oleh orang
yang membenci perbuatannya atau bisa dibaca oleh setiap orang mu`min.”
Dalam hadits diceritakan mengenai Dajjal bahwa ia tidak memiliki keturunan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dajjal itu mandul.”
Demikian
penjelasan ringkas mengenai Dajjal dari beberapa hadits, terkhusus
mengenai ciri-ciri Dajjal. Jika tidak ditemukan ciri-ciri demikian,
maka tidak bisa disebut Dajjal Akbar yang akan muncul menjelang hari
kiamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar