Memilih
gaya bercinta? Mengapa tidak. Apalagi jika gaya itu bisa mempercepat
memperoleh keturunan, sekaligus menyehatkan. Namun, apa pun gaya yang
dipilih, tetap saja ada kelebihan dan kekuarangannya.
Karena itu, variasi gaya penting untuk mendapatkan kenikmatan yang utuh.
Seribu
satu macam posisi sanggama bisa saja dilakukan oleh pasangan, selama
hal itu diyakini dapat menambah kenikmatan bersama. Ada yang saling
berhadapan (vis a vis), ada pula yang menghadap punggung (vis a targo).
Dari segi kedokteran (klinis), ada tiga posisi yang umum dilakukan, dan
mengandung ‘arti’ tertentu. Singkatnya, posisi-posisi tersebut mempunyai
fungsi masing-masing, sesuai dengan anatomi tubuh manusia.
Wanita telentang di bawah, pria di atas
Posisi
ini adalah posisi yang paling baik dilakukan jika pasangan ingin segera
mempunyai anak. Karena, setelah orgasme, leher rahim terbenam di dalam
air mani yang terkumpul di dalam fornik posterior (kantung belakang)
vagina. Agar sperma tidak lekas keluar kembali, letakkan bantal di bawah
panggul. Dengan begitu kemungkinan konsepsi (pembuahan) menjadi lebih
besar.
Namun,
hati-hati. Posisi ini tidak dianjurkan bagi wanita yang sedang hamil
tua (trimester III). Sentuhan langsung batang penis pada leher rahim
dapat menyebabkan iritasi. Pria yang berpenyakit jantung pun sebaiknya
jangan bersanggama dengan posisi yang menuntut pria lebih aktif, seperti
posisi nomer 1 ini.
Pria berbaring di bawah, wanita di atas
Wanita
yang lebih aktif biasanya menyukai posisi ini. Akar penis akan
bersentuhan langsung dengan klitoris sehingga orgasme pada wanita dapat
lebih cepat tercapai. Wanita yang memiliki pasangan gemuk dan
berpenyakit jantung dianjurkan menganut posisi ini. Namun, sperma yang
masuk ke dalam liang vagina akan cepat tumpah kembali, karena wanita
menghadap ke bawah. Jadi, posisi nomer 2 ini tidak dianjurkan bagi
pasangan yang ingin segera memomong bayi.
Wanita berlutut (menungging), pria di belakang
Jika
wanita merasa sakit di daerah antara vagina dan anus (karena perlukaan,
tindakan operasi, dll), posisi ini dianjurkan. Posisi ini juga sangat
baik dilakukan bagi wanita yang mempunyai posisi rahim terbalik disertai
dengan keluhan infertilitas. Sperma yang ditempatkan pada kantong depan
vagina menjadi ‘awet’ dan tidak cepat keluar kembali.
0 komentar:
Posting Komentar