ads

perbeda,an TA'ARUF dengan PACARAN


1. KAPAN DIMULAI =>>
- Ta’aruf : saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
- Pacaran : saat sudah diledek sama teman ”koq masih jomblo?”, atau saat butuh temen curhat, atau saat taruhan dengan teman.

2. WAKTU =>>
- Ta’aruf : sesuai dengan adab bertamu.
- Pacaran : avalaible, selama tidak ada yang komplain, bahkan semakin sering bertemu semakin baik.

3. TEMPAT BERTEMU =>>
- Ta’aruf : di rumah sang calon, balai pertemuan, musholla, masjid, sekolahan, dan lebih baik di tempat yang ramai, dan tidak tertutup.
- Pacaran : di rumah sang calon, kantor, mall, cafe, diskotik, tempat wisata, kendaraan umum & pribadi, akan lebih menyenangkan di tempat sepi, tertutup dan hanya berduaan.

4. FREKUENSI PERTEMUAN =>>
- Ta’aruf : lebih sedikit lebih baik karena menghindari zina hati, dan seperlunya saja, hanya sekedar untuk mengetahui hal-hal urgent yang dibutuhkan sebelum pernikahan seputar perkenalan mereka.
- Pacaran : lazimnya seminggu sekali, pas malem minggu, kalau perlu lebih sering lebih baik, karena untuk melepas rindu. Kalau tidak bisa beetemu bisa pakai twitter, facebook, bbm atau sms bahkan telepon.

5. LAMA PERTEMUAN =>>
- Ta’aruf : sesuai dengan adab bertamu, biasanya seperlunya saja. jika sudah tidak ada urusan mendesak, lebih baik disegerakan untuk pulang.
- Pacaran : selama belum ada yang komplain, lanjut!

6. MATERI PERTEMUAN =>
- Ta’aruf : kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan, visi misi yang akan dibangun untuk membentuk keluarga.
- Pacaran : cerita apa aja kejadian minggu ini, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi, atau sekedar hanya melepas rindu. Bahkan melihat fenomena kekinian, pacaran adalah salah satu sarana untuk memuaskan hawa nafsu (maaf) seks bebas.

7. JUMLAH YANG HADIR =>>
- Ta’aruf : minimal calon lelaki, calon perempuan, serta seorang pendamping (bertiga). maksimal tidak terbatas (disesuaikan adab tamu).
- Pacaran : calon lelaki dan calon perempuan saja (berdua). kalau rame-rame bukan pacaran, tapi rombongan.

8. BIAYA =>>
- Ta’aruf : secukupnya dalam rangka menghormati tamu (sesuai adab tamu).
- Pacaran : kalau ada biaya: ngapel, kalau ga ada absent dulu atau cari pinjeman, terus tempat pertemuannya di rumah aja kali ya? Tapi gengsi dong pacaran di rumah doang? apa kata doi coba?

9. LAMANYA =>>
- Ta’aruf : ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik. Dan ketika informasi sudah cukup (bisa seminggu, sebulan, 2 bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu? lebih cepat lebih baik, normalnya maksimal adalah 3 bulan.
- Pacaran : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun.

10. SAAT TIDAN ADA KECOCOKAN SAAT PROSES =>>
- Ta’aruf : salah satu pihak bisa
menyatakan tidak ada kecocokan, dan
proses stop dengan menyebut
alasannya.
- Pacaran : salah satu pihak bisa
menyatakan tidak ada kecocokan, dan
proses stop dengan/tanpa menyebut
alasannya.

Dan yang paling mendasar perbedaan antara ta’aruf dan pacaran adalah tingkat kemaksiatan yang dibuat. Ta’aruf sangat terjaga dari hal-hal maksiat karena membatasi pertemuan, membatasi komunikasi dan membatasi untuk sering berinteraksi, sementara pacaran justru memperbanyak interaksi dan komunikasi sehingga kesempatan untuk bermaksiat tentunya lebih banyak, mulai dari sekedar tatap-tatapan atau sampe ke tahap bercumbu dan free seks.

Itulah sedikit tentang perbedaan antara ta’aruf dan pacaran. Sejatinya adanya ta’aruf adalah untuk melindungi kedua belah pihak (calon suami atau istri) dari hal-hal kehinaan (mendekati zina), seperti yang tertulis dalam QS.Al-Isra : 32.




sumber BIP

Artikel Terkait:

0 komentar: