Seorang pemuda yang terlalu lama membujang, kadangkala merasa kesulitan untuk mencari calon istri, keberanian untuk bertandang dan meminang seorang gadis menjadi gamang karena terlalu banyak pertimbangan, akhirnya … pernikahan menjadi sekedar angan-angan karena calon istri belum juga didapatkan. Sulitnya mencari calon istri. “PACARAN” tetap tidak diperbolehkan dan hukumnya haram.
Cinta yang dibungkus dengan pacaran, pada hakikatnya
hanyalah nafsu syahwat belaka, bukan kasih sayang yang sesungguhnya,
bukan rasa cinta yang sebenarnya, dan dia tidak akan mengalami
ketenangan karena dia berada dalam perbuatan dosa dan kungkungan nafsu,
adapun manisnya perbuatan dan indahnya perkataan dalam pacaran, pada
dasarnya hanyalah rayuan-rayuan belaka yang kosong dan hampa, yang
mengandalkan permainkan kata-kata, untuk itu..hati- hatilah…
Kebanyakan orang sebelum melangsungkan pernikahan biasanya
‘berpacaran’ terlebih dahulu, hal ini biasanya dianggap sebagai masa
perkenalan individu, atau masa penjajakan atau dianggap sebagai
perwujudan rasa cinta kasih terhadap lawan jenisnya.Dengan adanya anggapan seperti ini, maka akan melahirkan konsensus di masyarakat bahwa masa pacaran adalah hal yang lumrah dan wajar, bahkan merupakan kebutuhan bagi orang-orang yang hendak memasuki jenjang pernikahan. Anggapan seperti ini adalah anggapan yang salah dan keliru. Dalam berpacaran sudah pasti tidak bisa dihindarkan dari berdua-duaan antara dua insan yang berlainan jenis, terjadi pandang memandang dan terjadi sentuh menyentuh, yang sudah jelas semuanya HARAM hukumnya menurut syari’at Islam.
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, melainkan si wanita itu bersama mahramnya” (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari 1862 dan Muslim 4/104 atau 1341 dan lafadz ini dari riwayat Muslim dari shahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma)
Jadi dalam Islam tidak ada kegiatan untuk berpacaran, dan pacaran hukumnya HARAM.
Contoh lain yang juga merupakan pelanggaran yaitu sangkaan sebagian orang yang menganggap bahwa kalau sudah tunangan/khitbah, maka laki-laki dan perempuan tersebut boleh jalan berdua-duaan, bergandengan tangan bahkan ada yang sampai bercumbu layaknya pasangan suami istri yang sah. Anggapan ini adalah salah. Dan perbuatan ini dosa besar
sumber
Artikel Terkait:
agama
- 10 TANDA-TANDA HATI KITA YANG MATI
- beberapa Perkara yang harus dan perlu dijaga oleh kaum wanita.
- RAHASIA PENCIPTAAN LANGIT DAN BUM
- Diantara doa-doa mustajab
- beberapa Mukjizat Rasulullah SALLAALLAHAHU 'ALAIHI WASSALAM
- keutamaan membaca alquran bagi otak
- Dosa Meninggalkan Shalat Fardhu
- ciri ciri munculnya kiamat besar
- hukum Tato dalam ajaran Islam
- gambaran tentang NERAKA dan luasnya
- DI BALIK HIKMAH DI CIPTAKANNYA SYETAN
- nasehat kuburan
- fase perubahan mayit sejak malam pertama hingga setelahnya
- 10 nasehat Ali bin Abi Thalib
- keistimewaan di waktu subuh
- makna I’tikaf
- surat tentang kiyamat
- Kiat Hidup Bahagia Menurut Al Qur’an dan As Sunnah
- Mengapa Umat Muslim Di HARAMKAN mengucapkan Ucapan Selamat Natal?
- TANDA-TANDA KEMATIAN
- hukum Meninggalkan Sholat Jum’at 3x
- FAKTA 10 PERINGATAN BUMI
- Kisah Penciptaan Nur Nabi Muhammad SAW
- 73 Manfaat Dari Sebuah Dzikir
- HUKUM MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI
0 komentar:
Posting Komentar