ads

Khasiat Buah Mengkudu

mengkudu
Pohon mengkudu banyak tumbuh secara liar di sekitar kita. Mengkudu dikenal dengan nama ilmiah Morinda citrifolia. Mengkudu termasuk dalam famili Rubiaceae, kerabat dari kopi. Buahnya sangat khas benjol-benjol berwarna hijau kekuningan dan buah yang masak baunya sangat menyengat seperti bau ammonia. Saat ini mengkudu juga digunakan sebagai bahan pupuk organik. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara tropis dan kemudian menyebar keseluruh daerah tropis di dunia sampai ke Cina, India, Filipina, Hawaii, Tahiti, Afrika, Australia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba.

Terdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda.. Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain: Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria dan Morinda citrifolia. Namun Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai "Queen of Morinda". Nama morinda sendiri berasal dari kata morindane dan morindin. ketika bangsa eropa berusaha mencari zat pewarna alami, mereka dapatkan zat pewarna dari akar mengkudu dan menamakannya morindane dan morindin.
Di Indonesia nama mengkudu (M.citifolia) dikenal dengan berbagai nama, seperti pace, bentis, kemudu (Jawa), cangkudu (Sunda), kondhuk (Madura), bangkudu (Batak), neteu (Mentawai), keumudee (Aceh), tibah (Bali) atau rewonang (Dayak). Namun secara internasional, mengkudu lebih dikenal sebagai "noni" yang merupakan sebutan khas orang Hawaii dan Tahiti. Sejak 2000 tahun yang lalu, penduduk di kepulauan Hawai telah menggunakan buah mengkudu sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit. Masyarakat di Indonesia biasanya menggunakan buah mengkudu untuk mengobati diabetes, batuk, gondongan dan pendarahan.
Bentuk berupa pohon setinggi 3-8 m. Daun bertepi rata, berwarna hijau kekuningan. Bunganya berbentuk bonggol diketiak daun. Buahnya berbenjol-benjol tidak teratur. Panjangnya mencapai 5-10 cm. Dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000m dpl.
Kandungan dan khasiat Buah Mengkudu
Senyawa utama dalam buah pace adalah Scolopentin dan morindin. Scopoletin berfungsi mengatur tekanan darah. Scolopentin bekerja dengan cara memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal. Scopoletin yang terdapat dalam ekstrak mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan senyawa lain dalam buah mengkudu untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal. Saat tekanan darah tinggi, scopoletin membantu menurunkan. Sebaliknya bila tekanan darah menjadi rendah, ia akan menaikkannya. Disamping itu scolopentin mengandung indikasi antibakteri, dan mengatur hormone serotonin, yang membantu menurunkan kadar kecemasan(anxiety) dan depresi. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer.
Senyawa Morindin berkhasiat dalam meningkatkan system pertahanan(imun) tubuh. Selain dua zat di atas, pace juga mengandung gum, asam malat, asam sitrat, dan senyawa antiseptik.
Berdasarkan penelitian secara seksama yang telah dilakukan oleh banyak peneliti, terdapat lebih dari 61 senyawa berkhasiat yang dikandung dalam buah mengkudu. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis satu sama lain. Beberapa senyawa dalam buah mengkudu berperan aktif dalam pengobatan penyakit tertentu secara bersamaan. Tidak hanya satu senyawa saja yang berperan aktif, tetapi juga didukung oleh senyawa lainnya. Itulah sebabnya mengkonsumsi hasil ekstraksi satu senyawa saja akan sangat berbeda khasiatnya dibandingkan dengan kalau kita mehkonsumsi sari buah mengkudu secara keseluruhan. Dalam kasus mengobati gangguan tekanan darah. Sari buah mengkudu bisa meningkatkan tekanan darah bagi penderita darah rendah, tapi juga bisa menurunkan tensi darah bagi penderita hipertensi. Fenomena yang nampak berlawanan itu tidak akan terjadi pada buah mengkudu yang diekstrak dan diambil satu senyawanya saja.
Sejak Dr Ralph Heinecke pada tahun 1950 menemukan kadar xeronine dalam buah tersebut, mengkudu saat ini menjadi incaran banyak orang. Xeronine sendiri kemudian dikenal sebagai zat yang mampu menetralisasi berbagi penyakit, seperti gula darah, penuaan dini, dan bisa menurunkan kadar kolesterol. Bahkan beberapa penelitian terakhir menunjukan bahwa buah ini berpotensi sebagai obat anti kanker yang mematikan.
Menurut penelitian dr. Mona Harrison dari fakultas Kedokteran Universitas Bolton, konsumsi sari buah megkudu akan membantu penyediaan hormone xeronine. Xeronine dari mengkudu bekerja secara kontradiktif. Pada penderita tekanan darah tinggi, xeronin menurunkan tekanan darah menjadi normal. Pada penderita tekanan darah rendah, mengkudu meningkatkan tekanan darah darah. Dengan kata lain, sari buah mengkudu berfungsi sebagai adaptogen, penyeimbang fungsi sel-sel tubuh.
Efek kontradiktif buah mengkudu juga telah diteliti oleh Y. Murati (1981) dari fakultas Kedokteran UGM. Perasan daging buah mengkudu memberikan perubahan sangat berarti pada jantung, yaitu menurunkan kekuatan kontraksi otot jantung, menurunkan kecepatan denyut jantung dan menaikkan jumlah aliran darah koroner jantung setiap menitnya.
Uji praklinis pada tungkai bawah kucing menunjukkan pengaruh hipotensif, yaitu menurunkan tahanan aliran darah (vasodilatasi) pembuluh darah tungkai bawah kucing tapi juga mempunyai efek hipertensif. penelitian oleh A.M. Djojosugito dkk. (1975-1976) itu menunjukkan, dalam sari buah mengkudu setidaknya terdapat dua komponen yang bersifat berlawanan.
Dalam penelusuran Luki yang pernah mengenyam pendidikan farmasi di Bandung, sari mengkudu juga mengandung scopoletin. Salah satu fungsinya, membersihkan endapan penyebab arteroklerosis dalam pembuluh darah. Dengan demikian, pembuluh darah menjadi lentur sehingga kerja jantung memompa darah tidak begitu berat.
Hasil penelitian F.H.A Dwiyanto (1996) dari Fakultas Biologi UGM, Hadinoto dkk. (1993) dari Jurusan Farmasi UNHAS dan I. Jumiati (1997) dari Fakultas Kedokteran UGM, buah pace mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah tikus putih. Mekanisme kerja hipoglikemik melalui hambatan absorbsi glukosa pada usus dan meningkatkan sekresi insulin.
Jadi kerja buah mengkudu tidak langsung menurunkan kadar gula dalam darah. Melainkan meningkatkan insulin yang mengatur keberadaan gula dalam darah.
Pace juga mengandung antiseptic dan antibakteri pathogen yaitu Eschericia colli, Salmonella dan Staphylococcus aureus. Hal ini diperkuat oleh penelitian Ester (1992) dari Fakultas Farmasi UGM.
Anne Hirazu,I dalam tesis doktornya membuktikan bahwa mengkudu matang mengandung gum arab dan berbagai jenis glukosa yang punya daya antitumor dan menstimulir kekebalan tubuh. Aerta mengandung senyawa aktif merangsang kelenjar pineal mengeluarkan serotonin dan endorphin (morfin tubuh). Makanya mengkudu sering digunakan dalam terapi narkoba.
Secara umum, buah mengkudu dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit antara lain:
Tekanan Darah tinggi, Penyakit Jantung, Kencing Manis, gangguan Seksual, Lemah badan/kurang tenaga, Kegemukan, Gangguan ginjal, Kecemasan, Alergi makanan seperti alergi makan udang dan ketam, Arthiritis, Gangguan pencernaan, Masalah penghadaman, masuk angin, susah tidur/insomnia, Ketagihan merokok dan narkoba, Batuk, Cacingan, Encok, Atsma, Tumor, Luka Kecil, pembengkakan, dan Keracunan Makanan.
Meminum jus mengkudu amat baik untuk kesehatan. Sebaiknya Jus mengkudu diminum sehabis bangun tidur sebelum sarapan pagi agar badan tetap fit sepanjang hari dan terhindar dari berbagai penyakit. Meskipun jus mengkudu berkhasiat namun tidak semua orang mau meminumnya karena baunya yang sungguh menyengat. Untuk menghilangkan bau, jus mengkudu dapat ditambah dengan perasa seperti strawberi atau anggur. Cara lain untuk menhilangkan bauinya adalah dengan mengeringkan mengkudu yang sudah kita buat jus, setelah kering menjadi serbuk kemudian baru dikonsumsi dengan diseduh atau dimasukkan ke dalam kapsul.




sumber


Artikel Terkait:

0 komentar: