TEH UNTUK MENCEGAH PENYAKIT
Bagi sejumlah orang, meneguk teh merupakan ritual yang sulit
ditinggalkan. Nyatanya, selain menawarkan kenikmatan dan kesegaran, teh
juga memberikan beragam khasiat bagi kesehatan. Berikut adalah artikel srak sruk blogspot tentang Bahaya Dan Manfaat Teh Celup, berdasarkan penjelasan Ir. W.P. Winarto, Ketua Yayasan Pengembangan Tanaman Obat Karya Sari.
HATI HATI DENGAN TEH CELUP
Buat yang pernah berkunjung ke pabrik kertas/pulp, mungkin tahu bahwa chlorine adalah senyawa kimia yang sangat jahat dengan lingkungan dan manusia, khususnya dapat menyerang syaraf!
Dari kejauhan pabrik mudah dilihat jika ada asap berwarna kuning yang
mengepul dari pabrik, itu bukan asap biasa tapi chlorine gas. Makanya
industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal
tersebut di atas. Dan juga masalah kehutanan.
Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar
serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pemutih (sejenis
rinso/baycline), yaitu senyawa chlorine dengan kekuatan yang sangat
keras sekali! Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Kalau anda
mo uji bener apa tidaknya, silahkan coba nanti malam bawa tissue ke
diskotik, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar
ultraviolet dari lampu disco! Berarti masih mengandung chlorine tinggi.
Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization
dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label
kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapat label
depkesnya tidak bakalan mengeluarkan cahaya tsb saat kena UV. Kertas
rokok sama saja, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama
dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar.
Di Indonesia tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati. Please protect your families!
Saran:
Kembali minum teh tubruk ala kampung lagi..! Pake saputangan ‘merah
jambu’ lagi biar mesra! Merokok dengan daun atau cangklong lagi! Back to
70′s style….he…he…he.
Minumlah Teh, bukan Klorin… Anda gemar minum teh? Dan, sebagai manusia modern Anda tentu suka segala sesuatu yang praktis, kan? Nah, Anda tentu sering minum teh menggunakan teh celup. Selain karena suka rasa teh, mungkin Anda minum teh karena yakin akan berbagai khasiat teh. Misalnya, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Namun, apa Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama?
Minumlah Teh, bukan Klorin… Anda gemar minum teh? Dan, sebagai manusia modern Anda tentu suka segala sesuatu yang praktis, kan? Nah, Anda tentu sering minum teh menggunakan teh celup. Selain karena suka rasa teh, mungkin Anda minum teh karena yakin akan berbagai khasiat teh. Misalnya, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Namun, apa Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama?
Mungkin, pikir Anda, semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air
panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh… Padahal,
yang terjadi justru sama sekali berbeda! Kandungan zat klorin di kantong
kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh
lebih dari 3 – 5 menit.
Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam
industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, hingga kertas bebas
dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin
memang tampak lebih bersih. Karena disinfektan, klorin dalam jumlah
besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak
penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia
dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan
kanker.
Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5
menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot, gunakan daun teh.
HITAM DAN HIJAU
Teh yang kita konsumsi merupakan hasil olahan pucuk daun teh dan dedaunan yang masih muda. Teh yang bernama Latin Camellia sinensis
umumnya tumbuh di daerah subtropis. Dataran Cina disebut-sebut sebagai
negeri asal tanaman ini. Konon, di negeri itu, teh sudah dikonsumsi
sejak tahun 2700 SM.
Diperkirakan hingga sekarang, setelah dilakukan berbagai proses
penyilangan tanaman teh, sudah dihasilkan 1500 jenis teh di seluruh
pelosok dunia. Dahulu yang dikenal hanya teh Cina, kini populer juga teh
Jepang, teh Indonesia, teh India dan sekitarnya, juga teh Afrika.
Secara lebih spesifik, sebenarnya teh digolongkan menjadi dua kategori,
yaitu teh hitam yang diolah melalui proses fermentasi serta teh hijau
tanpa melalui proses fermentasi.
KHASIAT
Diperkirakan teh mengandung setidaknya 450 senyawa organik yang
bermanfaat bagi tubuh. “Yang perlu diingat, fungsi teh bukanlah untuk
mengobati penyakit tapi sekadar mencegah,” kata Winarto.
Hasil penelitian yang disebarkan beberapa media massa mengatakan, teh
mengandung senyawa utama yaitu polifenol, vitamin B kompleks, C, E, dan
K, serta unsur mineral seperti fluor, mangan dan potasium. Selain itu,
dikabarkan kandungan vitamin B dalam teh 10 kali lebih besar ketimbang
dalam sayuran. Teh juga dianggap mengandung vitamin C yang lebih tinggi
dibandingkan jeruk, tomat ataupun apel. Apa betul begitu? “Saya kurang
tahu pasti mengenai perbandingan seperti itu. Yang jelas, banyak sekali
zat dalam teh yang bermanfaat." Fungsi positif teh antara lain:
1. Menghambat pembentukan dan penumpukan kolesterol.
Zat Catechin dalam teh dinilai mampu mencegah atau
mengurangi pembentukkan kolestrol dalam darah. Selain itu, zat ini
membantu pembuangan kolesterol lewat feses.
2. Mencegah tekanan darah tinggi.
Zat Epigallocatechin dan Epicatechin gallat
dianggap mampu mencegah atau mengontrol tekanan darah. Cara kerjanya
yaitu dengan menghambat produksi enzim yang dapat memacu tekanan darah.
3. Mencegah penyakit jantung.
Zat flavonoid dan mangan yang terkandung dalam teh dapat mencegah serangan radikal bebas yang bisa menyebabkan serangan jantung.
4. Mengendalikan kadar gula dalam darah.
Kabar gembira buat penderita diabetes. Mangan dan polifenol juga membantu proses pembentukan energi menjadi lancar sehingga dapat menjaga atau mengendalikan kadar gula dalam darah.
5. Mencegah kanker.
Catechin, polifenol, dan flavonoid
menghambat mutasi pada sel tubuh dan menetralkan radikal bebas penyebab
kanker lambung, paru-paru, kulit, usus, hati, payudara dan sebagainya.
6. Merawat Gigi.
Fluor dan polifenol dalam teh membantu
mencegah pelubangan pada gigi (karies), memperkuat gigi, menghambat
bakteri dalam mulut, dan mencegah plak gigi.
7. Menghindari keracunan.
Catechin adalah zat yang bersifat detoksifikasi. Ia
membantu menetralkan racun atau menghentikan pertumbuhan bakteri yang
menyebabkan orang keracunan, entah itu akibat makanan maupun logam
berat.
8. Melangsingkan badan.
Kandungan serat pada teh menyebabkan sistem pencernaan
dalam tubuh berlangsung secara tidak berlarut-larut. Akibatnya,
karbohidrat yang berhasil diserap tubuh menjadi lebih sedikit yang
akhirnya membantu upaya mengurangi bobot tubuh.
9. Meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin C dan E dalam teh memperkuat daya tahan tubuh. Selain itu, kandungan teaninnya
menyegarkan tubuh dan pikiran karena merangsang sistem saraf sehingga
aliran oksigen lebih lancar. Alhasil, tubuh terasa relaks dan nyaman.
Zat alkaloid dapat berperan dalam meringankan migren. Serat di dalamnya
juga dapat mengatasi diare.
10. Memperlambat penuaan
Teh mengandung senyawa polifenol dan antioksidan
yang berfungsi memperlambat penuaan dini. Kandungan antioksidan
menyebabkan umur hidup sel tubuh menjadi lebih panjang dan regenerasi
sel berlangsung lebih lancar. Membasuh teh “basi” ke bagian muka juga
konon dapat membuat kulit halus, cerah, dan menyembuhkan luka jerawat.
Jika diulas ke rambut juga bisa mencegah uban.
11. Mencegah perdarahan
Kandungan vitamin K yang cukup tinggi pada teh berfungsi
dalam pembekuan darah sehingga dapat mencegah pendarahan. Jika terjatuh,
luka bisa dibersihkan dengan air teh yang pekat dan hangat.
DAMPAK
Selain berbagai manfaat yang bisa dipetik, ternyata teh juga dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya:
1. Insomnia
Perlu diingat teh juga mengandung zat sejenis “kafein”. Jika dikonsumsi
secara berlebihan dapat mengakibatkan insomnia, kecemasan, dan detak
jantung yang tak teratur. Namun, kandungan kafein pada teh masih lebih
rendah dibandingkan kopi atau minuman bersoda.
2. Memicu maag
Orang tak boleh minum teh jika menderita maag kronis. Alih-alih sembuh
justru dapat memicu sakit karena teh dapat “menggerus” dinding usus. Teh
boleh diminum jika larutannya tidak pekat.
3. Anemia
Minum teh setelah makan tidak dianjurkan karena dapat menghambat penyerapan zat besi dari sari makanan yang berbuntut anemia.
Terlepas dari dampak negatif yang mungkin saja timbul, sebuah studi
menunjukkan teh sama sekali tidak mempunyai efek samping yang terlalu
merugikan. Oleh karena itu, tak perlu khawatir bila kita memiliki
kebiasaan minum teh kecuali ibu yang tengah hamil.
Lalu, bagaimana dengan teh celup? Memang ada kekhawatiran bahwa teh
celup bisa menimbulkan bahaya. Kenapa? Karena menggunakan kertas,
benang, lem, dan staples. Semuanya bersifat karsinogen atau mengandung
bahan kimia. Beberapa penelitian mengatakan, bahan yang digunakan dalam
teh celup diduga dapat menyebabkan kanker. “Memang perlu studi lebih
jauh untuk meneliti bahan-bahan yang digunakan. Tapi menurut saya efek
negatif dari bahan-bahan yang digunakan tergolong sedikit.”
TIDAK DICAMPUR
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, sebaiknya larutan teh tidak
dicampur dengan bahan lain, misalnya gula pasir. Asal tahu saja, gula
pasir diolah dengan menggunakan bahan kimia. “Kalaupun mau ditambah gula
sebagai penambah selera, gunakan gula batu karena lebih alami tanpa
bahan kimia,” tambah Winarto.
Teh juga sebaiknya diminum tanpa es karena suhu es yang dingin justru
dapat menyebabkan kerusakan pada lambung. Sebaiknya seduhlah dengan air
panas lalu diseruput selagi masih hangat. Niscaya terasa segar
menyejukkan.
Lalu, sebaiknya minum teh tidak dilakukan langsung setelah makan.
Ambillah jeda sekitar dua jam agar usus punya waktu untuk melakukan
proses penyerapan makanan. Terutama makanan yang mengandung zat besi
yang penting dalam pembentukan sel darah merah. Dalam sehari, cukuplah
minum teh sebanyak dua gelas, pagi dan sore. Boleh juga disertai makanan
ringan. “Agar khasiatnya lebih terasa sebaiknya minum teh dibiasakan
dari kecil,” kata Winarto.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar