SEJARAH MENDAKI GUNUNG DAN PANJAT TEBING
DUNIA dan INDONESIA
Dalam
sejarah, manusia selalu berusaha berinteraksi dengan alam untuk
abertahan hidup. Begitu juga dengan olahraga petualangan mendaki gunung
dan panjta tebing, yang lahir dari usaha manusia bertahan hidup di alam
bebas. Panjat tebing sendiri tisak dapat dipisahkan sejarahnya dari
perjalanan panjat atau mendaki gunung.
Kegiatan
mendaki gunung ini mulai dilakukan manusia sejak berabad-abad yang
lalu. Dimulai sejak manusia harus melintasi built-bulit bahkan
pegunungan untuk melakukan peperangan ataupun untuk melakukan tuntutan
hidupnya. Sejarah yang dapat diketahui dari hal ini adalah perjalanan
Panglima kerajaan Carthage,
Hanibal, yang dilakukan di pegunungan Alpen di tahun 500 SM. Juga
petualangan Jenghis Khan yang melintasi pegunungan Karakoram dan
Kaukasus urtuk menaklukan Asia Tengah. Atau juga pendakian Mount Argulle oleh tentara Perancis pada tahun 1442 dalam rangka perluasan jajahannnya.
Dalam
sejarah yang lebih maju, pendakian yang gemilang pertama kalinya
dilakukan pada tahun 1786, ketika Dr. Paccard berhasil mencapai puncak Mont Blanc. Dalam babak selanjutnya, puncak-puncak Alpen mulai dijajaki para penggemar olahraga alam bebas ini. Dimana memang
puncak-puncak di Alpen, hanya bisa dicapai dengan tehnik memanjat
tebing. Olahraga ini semakin popular, ketika pada tahun 1854, Sir Alfred
Willis berhasil mencapai puncak Wetterhorn (Swiss), dimana pendakian
ini menjadi batu loncatan twerbentuknya perkumpulan pendaki gunung
tertua di dunia, British Alpine Club, yang berdiri pada tahun 1857.
Sejak
babak baru itu para pendaki semakin sering melakukan pendakian bahkan
ekspedisi menuju puncak-puncak gunung yang lebih tinggi dan mempunyai
tingkat tantangan yang lebih tinggi pula. Suatu pendakian yang fenomenal
dan menjadi pendakian yang sangat bersejarah adalah pencapaian titik
tertinggi di dunia (Puncak Everest) oleh Sir Edmund Hillary dan Sherpa
Tenzing Norgay pada tanggal 29 Mei 1953 oleh sebuah ekspedisi Inggris
yang dipimpin Kol. John Hunt.
1492
Sekelompok orang Perancis dibawah pimpinan Anthonie de Ville mencoba
memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), di kawasan Vercors Massif. Tak
jelas benar tujuan mereka, sampai beberapa dekade kemudian, orang-orang
yang naik-turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen diketahui adalah
pemburu chamois (sejenis kambing gunung), mereka memanjat karena dipaksa oleh mata pencaharian, lebih kurang mirip dengan para pengunduh sarang buung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong Jawa Tengah.
1623
Yan Carstenz adalah orang Eropa pertama yanga melihat “………pegunungan
yang sangat tinggi, di beberapa tempat bahkan terttutup salju ! “ di
pedalaman Irian. Salju itu sangat dekat dengan khatulistiwa. Namun
laporannya tak dipercaya di Eropa, padahal belum lama berselang
diberitakan ada pula salju di Pegunungan Andes dekat khatulistiwa.
1624 Pastor-pastor jesiut merupakan orang-orang Eropa pertama yang melintasi Pegunungan Himalaya, tepatnya melewati Mana Pass ( pass= punggungan yang terbentang antara dua puncak), dan Garhwal (India) kawasan Tibet.
1760 Profesor de Saussure agaknya begitu jatuh cinta pada Mont Blanc
di perbatasan Perancis-Italia, sehingga ia menawarkan hadiah besar
bagai siapa saja yang dapat menemukan jalur menuju puncaknya, untuk
penyelidikan alamiah yang diiimpikannya. Sayang, tidak ada yng tertarik,
terutama adanya kepercayaan bahawa ada naga-naga menghuni puncak gunung tertinggi di Eropa Barat itu yang dapat menyesatkan
1786 Setelah beberapa percobaan gagal, puncak Mont Blanc
(4807 m) digapai manusia. Mereka adalah, Dr, Michael Paccard dan
seorang pemandu, Jacques Balmat. Puncak tertinggi di Alpen yang digapai
sebelumnya adalah Lysjoch (4153 m) pada tahun 1778
1852 ahli-ahli ukur tanah di India
berhasil menetukan ketinggian Puncak XV, 8840 meter. Berarti puncak
tertinggio di dunia, mengalahkan Puncak VIII (Kangchenjunga. 8598 m)
yang sebelumnya dianggap paling tinggi. Puncak XV itu lalu diberi nama
Everest (padahal nama aslinya Sagarmatha untuk orang Nepal, atau Chomolungma untuk Tibet). Belakangan ketinggiannya dikoreksi, 8888 m, lalu dikoreksi kembali menjadi 8848 m sampai sekarang.
1854
Batu pertama Zaman Keemasan dunia pendakian di Alpen, diletakkan oleh
Alfred Wills dalam pendakiannnya ke Puncak Wetterhorn (3708 m), yang
merupakan cikal bakal pendakian gunung sebagai olahraga.
1857 sebuah kelompok pecinta alam bernama British Alpine Club yang pertama, berdiri di Inggris
1865 dinding selatan Mont Blanc
dipanjat untuk pertama kalinya lewat jalur Old Brenva, menandai
lahirnya Ice Climbing. Sementara di Alpen bagian tengah, Edward Whymper dan
enam rekannya berhasil menggapai Puncak Matterhorn (4474 m) di Swiss,
tetapi 4 anggota tim, yang saling terhubung dalam satu tali, tewas dalam
perjalanan turun, ketika salah seorang terpeleset jatuh dan menyeret
yang lain. Musibah ini mengakhiri 11 tahun “Zaman Keemasan”. Tak urung
lebih dari 180 puncak besar telah berhasil didaki pada masa itu,
sedikitnya satu kali, dan lebih dari setengahnya oleh orang-orang
Inggris.
1875
Sekitar tahun 1870an mendaki pada musim dingin menjadi tren baru,
mendaki tanpa pemandu, yang segera menjadi ukuran kebanggaan diantara
pendaki. WA Coolidge berhail mendaki Puncak Jungfrau dan Wetterhor di
musim dingin.
1878
Satu tim yang dipimpin Clinton Dent berhasil memanjat Aiguille du Dru
di Peracis, memicu trend baru lagi yaitu memanjat tebing-tebing yang tak
terlalu tinggi namun curam dan sulit.
1883
WW Graham menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Pegunungan
Himalaya dengan tujuan mendaki gunung tersebut sebagai olahraga
petualangan. Dia mendaki beberapa puncak rendah di kawasan Nanda Devi
dan Sikkim, India, bahkan konon berhasil mencapai Puncak Changbang (6864 m)
1895
Percobaan pertama mendaki gunung di atas 8000 meter, Naga Parbat (8125
m) dilakukan oleh Alf Mummery, pria Inggris yang sering disebut Bapak
Pendakian Gunung Modern ini hilang pada ketinggian 6000 meter.
1899 Ekspedisi Belanda pembuatan peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz, yang dilaporkan tiga abad sebelumnya, hingga namanya diabadikan pada titik tertinggi di sini.
1902 percobaan pertama mendaki K2 oleh sebuah ekspedisi dari Inggris
1907 sebuah ekspedisi dipimpin Tom Longstaff mendaki Trisul (7120 m). puncak 7000-an pertama yang berhasil diraih. Longstaff merupakan orang pertama yang mencoba penggunaan tabung oksigen dalam pendakian
1090
Ekspedisi Persatuan Ahli Burung Inggris (BPUE) memasuki rawa-rawa
sebelah selatan Carstensz. Dalam 16 bulan mereka khilangan 16 orang
karena tewas dan 120 orang sakit
1010 Karabiner dibuat pertama kali untuk dipakai dalam pendakian gunung, diperkenalkan oleh pemanjat-pemanjat dari Munich, Jerman Barat, diilhami oleh penggunaannya pada pasukan pemadam kebakaran
1912
Bekas Anggota BPUE 1090, Dr. AFR Wiallaston, kembali ke Irian bersama
C. Bodden Kloss, dengan 224 pengangkut barang dan serdadu. Tiga jiwa
melayang
1921 Usaha pendakian Everest dimulai dari Darjeeling India,
dari sini Inggris selama dua puluh tahun kedepan mengirim 6 ekspedisi
yang gagal melalui sisi utara. Diawali George L. Mallory dan timnya
hanya berhasil sampai di North Col Everest dalam perjalanan penjajakan mereka dari sisi Tibet
1922 Usaha pertama
mencapai puncak Everest berakhir pada ketinggian 8320 meter di
punggungan timur laut, oleh rekan George Mallory, dimana Mallory yang menolak memakai tabung oksigen hannya sampai 300 feet dibawahnya
1924 Mallory dan Irvine kembali mencoba Everest, namun hilang pada ketinggian sekitar 8400 meter. Rekannya Edward Norton mencapai 8570 meter, tanpa bantuan
tabung oksigen, menjadi rekor baru ketinggian yang dicapai manusisa.
Jenazah keduanya ditemukan dekat puncak pada Ekspedisi Inggris yang
ketiga, pada 8 Juni 1924.
1931
Schmid bersaudara mencapai puncak Matterhorn lewat dinding utara,
sekaligus melahirkan demam North Wall Climbing Setelah itu panjat tebing
semakin populer seiring dengan peningkatan tarap hidup di Inggris dan
Eropa daratan pada umumnya, yang merubah pola penduduk kota untuk
memanfatkan waktu luangya dengan mendaki gunung.
1932 Grivel memperkenalkan cakar es (crampoon) model 12 gigi, yang karena efektifnya disukai dan dipakai sampai kini
1933
Comici dari Italia memanjat overhang dinding utara Cima Grande Lavredo
di kawasan Dolomite, Alpen Timur, menandai Aid Climbing yang pertama.
Sekitar
tahun ini pula sol sepatu Vibram ditemukan ole Vitale Brammi, dan
menjadi sol terbaik yang banyak dipergunakan untuk berbagai merk sepatu.
1937 Bill Murray mengubah tongkat pendaki yang panjang menjadi kapak es, menandai lahirnya panjat es modern.
1938 Dinding utara Eiger di Swiss akhirnya berhasil ditempuh, oleh tim gabungan Jerman Barat dan Austria,
yang oleh Adolf Hitler diimingi-imingi dangan medali emas olimpiade.
Dinding maut ini sebelumnya telah menelan cukup banyak korban dan hingga
kini
1941 Ekspedisi Archbold “menemukan” Lembah Baliem, kantung suku
Dani dengan tingkat kebudayaan yang sangat tinggi, di tengah belantara
yang seolah tak akan terjamah. Irian kian jadi perhatian ilmuwan-ilmuwan
dunia
1949 Nepal membuka perbatasannya untuk orang luar
1950 Tibet diambil China. Pendakian Himalaya dari sisi ini tak diperkenakan lagi.
Maurice
Herzog memimpin ekspedisi Perancis mendaki Annapurna (8019 m) puncak
8000-an pertama yang berhail didaki, menandai awal 20 tahun Zaman
Keemasan pendakian di Himalaya.
Di
Alpen, tali dari nilon mulai dipergunakan, sebelumnya tali dari serat
tumbuhan tak memiliki kelenturan, sehingga ada “hukum” bahwa seorang
leader tak boleh jatuh, sebab hampir pasti pingganggnya akan patah..
Di tahun ini pula bulu angsa mulai diperkenalkan sebagai bahan pakaian gunung
1951 Don Whillan menemukan pasangannya, Joe Brown, duet pemanjat terkuat yang pernah dimilik Inggris. Panjat bebas (free climbing) gaya Inggris menjadi tolak ukur dunia panjat tebing.
Di
tahun ini pula Walter Bonatti dan timnya menyelesaikan dinding timur
Grand Capucin, awal aid climbing pada tebing yang masuk kategori big
wall.
Bermula di Inggris, terjadi Revolusi Padas, tebing batu gamping ternyata tak serapuh yang dibayangkan
1952
Swiss menggelar ekspedisi pertamanya ke Everest.namun terhalang
jurang-jurang besar, bahkan untuk melewatinya sherpa-sherpa yang
dipimpinTenzing Norgay harus mengangkut batang kayu yang berat dari
bawah. Dengan keterampilan dan keberanian yang baik, tim Swiss menjadi
yang pertama berhasil melewati rintangan di Khumbu Ice Fall dan lembah
Cwm Barat, yang merupakan jalan menuju gunung bagian atas, menjadi rute
(Classic Route) yang sering dipakai hingga kini. Ekspedisi ini cuma
mengantarkan Raymond Lambert dan Tenzing, 800 kaki lagi dari puncak.
Herman Buhl berhasil memanjat seorang diri di timur laut Piz Badile di Swiss, dalam waktu 4,5 jam. Inilah nenek moyang speed climbing. Rekor waktu pada jalur tersebut, 52 jam yang dibuat pada tahun 1937
1953 Herman Buhl dan timnya menggapai puncak Naga Parbat (8125 m), puncak 8000-an kedua yang berhasil didaki
Tahun ini pula, puncak Everest
berhasil diraih, lewat sebuah ekspedisi Inggris yang dipimpin Kol. Jhon
Hunt. Sir Edmund Hillary dan Sherrpa Tenzing Norgay, yang merupakan
pendaki cadangan, menjadi manusia pertama yang berhasil berdiri di titik
tertinggi di dunia.
1954 Ekspedisi Inggris kembali sukses menaklukkan Kangcenjunga , ekspedisi Perancis sukses di Makalu (8463 m). Di Alpen Don Whillan dan Joe Brown memanjat dinding Barat Aiguille du Dru dalam 2 hari, rekor baru lagi
1956
Ekspedisi Jepang berhasil menggapai Puncak Manaslu (8163 m). Jepang
segera menjadi salah satu negara besar dalam dunia pendakian di Himalaya
Herman Buhl dan tim Austria mencapai puncak Broad Peak (8047 m), sekaligus mematok pendakian pertama gunung 8000an meter dengan metode alpine tactic
1958. Puncak Gasherburm I, berhasil dijejakkan oleh Andrew Kaufman dan P. Schonieng
1960 Caludio Barbier dari Belgia berhasil memanjat solo tiga dinding utara di Tre Cima Laverdo dalam 1 hari, inilah pertama kali speed climbing menggunakan gabungan tehnik free dan aid climbing.
Helm
mulai sering digunakan oleh pemanjat tebing. Harness menjadi wajib,
menyusul tewasnya seorang pemanjat di Dolomite. Harness pertama yang
diproduksi massal dan dijual untuk umum terbuat dari webbing , bermerk
Tankey.
Tebing 48 Citatah mulai digunakan sebagai latihan bagi pasukan Angkatan Darat kita
1961
Ekspedisi Seladia Baru coba mendaki Carstensz Pyramide tapi mengalami
kegagalan sebab keterlambatan dukungan logistik lewat udara
1962
Puncak Carstensz Pyramide akhirnya berhasil diraih Henrich Heiner dan
timnya, Juga Puncak Eidenburg di dekatnya, oleh sebuah ekspedisi yang
dipimpin oleh Philip temple
Awal pemakain baut tebing di Alpen,
Tebing pantai mulai diminat.
Diawali Guy Hemming dan Robbins yang menciptakan lintasan super sulit di dinding barat du Dru, pemanjat AS mulai bicara di Alpen
1963
Amerika Serikat akhirnya ikut berbicara di Everest. dengan menempatkan
di puncak tertinggi di dunia ini William Ounsoeld dan Tom Hornbein
setelah membuka lintasan baru di Bukit Barat yang menakutkan, serta
Barry Bishop melalui Bukit Tenggara, bersama empat orang lainnya dalam sebuah Ekspedisi National Geographic Society.
Tim
gabungan Inggris-AS memanjat dinding selatan Aiguille du Fou, merupakan
pemanjatan yang paling tersulit secara tehnik di pegunungan Alpen saat
itu, yaitu dengan tehnik climbing gaya AS.
Kode
Etik panjat tebing mulai banyak diperbincangkan dan diperdebatkan di
rumah-rumah minum. Pemanjatan solo pertama Eiger Nordwand, oleh Michael
Darbellay, hanya dalam satu hari.
Bonatti dan Zappeli menyantap mix climbing (ice dan rock climbing) tersulit di Alpen, dinding utara Grand Pillier d’Angle di Mont Blanc.
1964 Ekspedisi Cina berhasil mendaki Shisa Pangma (8046 m) di Himalaya Tibet, satu-satunya puncak yang terletak diluar Nepal dan Pakistan (Korakoram)
Beberapa
pendaki Jepang seta 3 orang ABRI, Fred Athaboe, Sudarto dan Sugirin,
yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak
Carstensz (4884 m).
Dua perkumpulan pendaki gunung di Indonesia lahir Mapala UI dan Wanadri. Tahun ini dianggap sebagai awal sejarah pendakian gunung di Indonesia
1965 Seratus tahun pendakian pertama Matterhorn
diperingati dengan peliputan pendakian Hornli dan kawan-kawan, oleh
BBC/TV sampai ke puncak. Untuk pertama kalinya pendakian gunung ataupun
panjat tebing menjadi olahraga yang juga dapat ditonton orang banyak.
Robbins
dan Jhon Harlin (AS) membuat lintasan lurus (direct route) di dinding
barat du Dru, mendemontrasikan keunggulan pemanjat AS dalam pemanjatan
panjang (long routé) dan berat
Pemerintah Nepal menutup pendakian Himalaya di Wilayahnya.
1967 Revolusi bagi para pemanjat es. Chouinnard memeperkenalkan kapak es berujung lengkung, dan McInnes menawarkan jenis Terodactyl.
Lahirnya sekrup es berbentuk pipa (ice tube) meningkatkan standard Ice Climbing
Pengguaan tali Kernmatle dipelopori negara Inggris
1967 nafas segar bagi para pendaki, sejumlah lapangan terbang milik misi Katolik di buka di Irian, tapi bersamaan dengan itu Pemerintah RI tidak lagi mengeluarkan izin pendakian di kawasan Carstensz
1969
Sang legenda Reinhold Messner keluar dari pertapaannya di tebing-tebing
Alpen Timur, meluruk ke barat, menyikat dinding es raksaa Tes Drotes
daslam waktu 81,5 jam seorang diri, membuyarkan rekor sebelumnya yang
selama 3 hari.
Pemanjat-pemanjat Jepang mulai membanjiri Alpen, anatara lain membuat lintasanbaru di Eiger
Nomer
perdana majalah “Mountain” beredar, manjadi media pendaki gunung dan
pemanjat tebing pertama yang beredar luas dalam bahas Inggris, sehinggas
banyak mempengaruhi perkembangan lewat perdebatan dan opini.
Pemerintah Nepal membuka kembali wilayahnya bagi pendakian di Himalaya, dengan beberapa peraturan baru dan membatasi pendakian hanya pada puncak-puncak yang terdaftar dalam permitedd peak saja
Agen-agen komersial tumbuh ratusan, menggelitik kelompok-kelompok kecil bahkan pemula dari luar”bermain-main” di kawasan Himalaya
Soe Hok Gie dan Idhan Lubis tewas di Gunung Semeru, akibat gas beracun
1970 Dinding selatan Annapurna
dirambah tim Inggris, membuak era pendakian jalur-jalur sulit di
gunung-gunung besar, dimana tingkat kesulitan lebih penting dari pada
sekedar mencapai puncak. Ini tak lepas dari making berkembangnya
peralatan panjta dinding es , sehingga kecepatan memanjatpun meningkat
drastic. Di Alpen artificial climbing makin populer dan kaya tehnik.
Kurang
lebih tahun ini pula lahir panjat dinding, tebing buatan pertama yang
dikenal orang kemungkinan besar didirikan di Universitas Leeds, Inggris,
perancangnya Don Robinson, yang kemudian juga merancang dinding panjat
di Acker’s Trust, Birmingham, dinding panjat pertama yang diklaim mampu
menampung segala pegangan, pijakan dan gerakan panjat tebing, sekaligus
menawarkan bentuk tebing yang artistik. Sejalan
dengan itu, bentuk-bentuk latihan terpsah dalam panjat tebing mulai
menggema. Salah seorang pelopornya ialah Pete Livesey, pemanjat yang
juga pecinta speleologi dan berkano, dengan dasar atletik sebagai
pelari, Pete tahu benar pentingnya latihan khusus bagi jenis olaharaga
tersebut. Ia mencoba menerapkan prinsip yang sama pada panjat tebing.
Pelan tapi pasti, panjat tebing mulai dipandang lebih sebagai kegiatan
atletis, ketimbang petualangan atau “hura-hura di tebing”. Semboyan
“best trining for climber is climbing’ tak lagi memadai, apalagi dengan
memupuk kejantanan lewat minum-minum seperti yang sebelumnya dianut
1971 Carstensz kembali dibuka, segera diserbu oleh ekspedisi-ekspedisi dari Australia, Jerman, AS bahkan Hongkong,
Tahun ini pula MApala UI berhasil mencapai Puncak Jaya antara lain oleh Herman O. Lantang dan Rudy Badil, orang sipil Indonesia pertama
1972
Untuk pertama kalinya panjat dinding (wall climbing) masuk dalam jadwal
olimpiade, yaitu didemontrasikan dalam Olympiade Munich. Jerman Barat
1974. Tahun ini pula mereka memecahkan rekor kecepatan dengan memanjat dinding utara (NorthFace) Eiger, 10 jam.
1975
Pasangan Reinhol Messner dan Peter Habeler menggapai Gasherburm
I/Hidden Peak (8068 m) di Karakoram, Pakistan, butuh hanya 3 hari,
dengan tehnik Alpine Push, tanpa bantuan tabung oksigen. Merekapun
sukses mebuka jalur baru; rute barat laut (northwest route).
Ekspedisi Jepang menghantarkan Junko Tabei, menjadi wanita pertama yang menginjakkan kakinya di Everest
Perlengkapan
ice climbing makin lengkap, lau ramalan cuaca kia akurat dengan adanya
intervensi komputer, akibatnya tak ada lagi pelosok Alpen yang
terpencil. Namun bercak-bercak kapur magnesium mulai terasa merisihkan
tebing-tebing di Inggris dan Eropa daratan, kebayakan dituduhkan pada
pemanjat-pemanjat pemula, yang mengobral magnesium pada jalur-jalur yang
seharusnya bisa dilampui tanpa bubuk itu
1976
Harry Suliztiaro tak sanggup lagi menahan obsesinya, dengan tali nilon
dia mulai panjat-memanjat di Citatah dan dibelay oleh pembantu rumahnya.
Inilah patok panjat tebing modern di Indonesia
1977
Chris Bonnington dan Doug Scott berhasil menjadi pertama menggapai
dinding The Ogre (7.300 m), Karakoram Himalaya, walaupun mereka berjuang
keras mempartahankan hidup saat turun,
Skyger Amateur Rock Climbing Group didirikan di Bandung
oleh Harry Suliztiarto, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu, Deddy Hikmat.
Inilah awal tersebarnya kegiatan panjat tebing di Indonesia
Ekspedisi Selandia Baru mencoba mendaki Everest tanpa bantuan sherpa. Mereka Cuma sampai South Col, tetapi mereka seolah memukul gong yang gaungnya merentak jauh kemana-mana, “ekspedisi berdikari”.
1978 Kembali duet Messner dan Habeler mengegerkan dunia dengan mendaki Everest (south
Col) tanpa bantuan tabung oksigen, dimana Habeler turun ke South Col
hanya dalam waktu satu jam saja, ia meluncur dengan kapak esnya.. Dan
bertambah geger! ketika Messner mendaki seorang diri (solo) Nanga Parbat
(8125 m) di Pakistan, dalam waktu 12 hari. Pendakian solo ini oleh banyak pakar lebih penting dari pada pendakian tanpa oksigennya,
Pemerintah Nepal menambahkan beberapa puncak yang masuk dalam permitted peak.
1980
21 Agustus, Messner kembali menginjakkan kakinya di puncak Everest,
namun kali ini mendaki seorang diri dan tentu saja tanpa tabung oksigen.
Dipimpin Harry Suliztiarto, tim ITB berhasil memanjat Tebing Parang .
Untuk pertama kalinya Wanadri melaksanakan Ekspedis ke Carstensz
Skygers menyelenggarakan sekolah panjat tebing yang pertama di Indonesia
Pemerintah Nepal membuka kesempatan mendaki di musim dingin, disamping musim semi dan musim gugur
1981 Dua ekspedisi Indonesia sekaligus di dinding Selatan Carstensz, Mapala UI dan ITB, Salah seorang anggota tim Mapala UI, tewas di sini
Jayagiri dari Bandung
mengirimkan Danardana mengikuti sekolah pendaki gunung di Glenmore
Lodge, Skotlandia, dilanjutkan pendakian Mattrehorn di Swiss.
1982 Jayagiri kermbali mengirim anggotanya Irawanto, ke sekolah mendaki di ISM, Swiss dilanjutkan ekspedisi 4 orang ke Mont Blanc, Matterhorn serta Monte Rosa di Swiss
Ahamd, dari kelompok Gideon, Bandung tewas terjatuh di tebing 48, Citatah korban pertama panjat tebing di Indonesia.
1984
Mapagama Yogjakarta mengirimkan Ekspedisi Gajah Mada ke Irian Jaya, tim
panjatnya berhasil mencapai Puncak Carstens Pyramide melalui jalur
normal.
Tebing
Lingga di Trenggalek, Jawa Timur, serta tebing pantai Uluwatu (bali)
berhasil dipanjat Skygers bersama GAP (Gabungan Anak Petualang) Surabaya.
1985 Tebing Sarelo di Lahat, Sumatera Selatan, berhasil dipanjat oleh sebuah tim yang menamakan dirinya Ekspedisi Anak Nakal.
Ekspedisi Mapala UI gagal mencapai puncak Chulu West (6584 m) di Himlaya, Nepal
Ekspedisi Jayagiri gagal memanjat Eiger Nordwand.
1986 17
oktober, Messner bersama Hans Kamerlander, di kemah induk Lhotse (8.516
m) menerima suguhan kopi panas, setelah ia menaklukan puncak Lhotse,
sekaligus menobatkannya sebagai “orang pertama yang berdiri di 14 puncak
tertinggi di dunia” yang dilakoninya selama 16 tahun.
Kelompok gabungan “Exclusive” berhasil meamanjat tebing Bambapuang di selatan Toraja, Sulawesi Selatan.
Kelompok UKL (Unit kenal Lingkungan), Universitas Padjajaran, berhasil memanjat tebing Gunung Lanang di Jawa Timur.
Pemanjat-pemanjat Jayagiri, VBandung merampungkan dinding Ponot di air terjun Sigura-gura, Sumatera Utara.
Ekspedisi Jayagiri mengulang pemanjatan Eiger, berhasil menciptakan lintasan baru.
Mapala UI mengirimkan ekspedisi ke puincak Kilimanjaro di Afrika Selatan natara lain Don Hasman (wartawan “Mutiara”)
Kompetisi
Panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Sovyet (Sekarang
Rusia) di sebuah tebing alam. Sempat pula disiarkan di TVRI.
1987
Empat anggota Ekspedisi Aranyacala Universitas Trisakti tewas diserang
gerombolan pegancau di Irian dalam perjalanan menuju Jayawijaya.
Wanadri, menyelesaikan ekspedisi tebing Batu Unta di Kalimantan Barat.
Kelompok Trupala memanjat tebing Bukit Gajah di Jawa Tengah.
Mapala UI ke puncak Chimborazo (6267 m) dan Cayambe (gagal) di pegunungan Andes.
Ekspedisi Wanita Indonesia mendaki Himalaya
ke Imja Tse, hampir bersamaam dengan dua anggota Ekspedisi Jayagiri
Saddle Marathon yang sedianya berambisi memanggul sepeda ke puncak namun
terhalang birokrasi.
Di Afrika, Mamay S, Salim berhasil mencapai puncak Kilimanjaro (5895 m) dengan sepeda dan Mount Kenya (5199 m) tanpa sepeda.
Lomba panjat tebing pertama di Indonesia dilaksanakan di tebing pantai Jimbaran, Bali.
1988 Dinding panjat buatan pertama kali diperkenalkan di Indonesia,
dibawa oleh empat atlet pemanjat Perancis atas undangan kerjasama
Kantor Menpora dan Kadubes Perancis di Jakarta. Mereka juga sempat
memberikan ilmu lewat kursus singkat kepada pemanjat-pemanjat Indonesia. Bersamaan itu, lahir Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia, diketuai Harry Suliztiarto. Untuk pertama kalinya disusun rangkain kejuaraan untuk memperbutkan Piala Dunia Panjat Tebing
Yang direstui dan diawasi Oleh UIAA, diawali dengan kejuaraaan di Snowbird, Utah.
Di
Indonesia, ekspedisi panjat tebing pertama yang dilakukan sepenuhnya
oleh wanita, diawali panjat Tower III, citatah oleh Ekspedisi Putri
Parang Aranyacala. Sedang kelompok putranya memanjat tebing Gunung
Kembar di Citeureup, Bogor.
Ekspedisi UKL Unpad di Batu Unta, Kalbar kehilangan satu anggotanya, Yanto Martogi Sitanggang yang jatuh bebas.
Speed Climbing pertama di Indonesia
terjadi di tebing Parang, oleh Sandy Febriyanto dan Jati Pranoto,
dengan waktu selama 3 jam. Sekaligus merupakan pemanjatan big wall
pertama tanpa menggunakan alat pengaman sama sekali, keduanya hanya
dihubungkan dengan tali.
Lomba wall climbing pertama dilaksanakan di Bandung, mengambil dinding gardu listrik.
Ekspedisi Wanadri berhasil menempatkan 3 pendakinya di puncak Pumori (7145 m ), Himalaya.. disusul Hendricus Mutter dan Vera dari Jayagiri mencapai Imje Tse (6189m), tanpa bantuan sherpa.
Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing di dinding utara Eiger, molor menjadi lima hari dari targetnya yaitu dua hari. Sedang Pataga Jakarta berhasil menciptkan lintasan baru di dinding yang sama.
Di Yosemite,
AS, Sandy Febriyanto dan Jati Pranoto berhasil memanjat tebing Half
Dome ( gagal memecahkan rekor Jhon Bachar dan Peter Croft, 4,5 jam) dan tebing El Capitan (gagal memecahkan rekor 10,5 jam)
1989 Awal tahun dunia panjat tebing Indonesia
merunduk dilanda musibah, atas meninggalnya salah satu pemanjat
terbaik, Sandy Febriyanto, yang jatuh di Tebing Pawon, Citatah.
Tim
Panjat Tebing Yogyakarta/ TPTY melakukan ekspedisi ke Dinding Utara
Carstensz, gagal mencapai Carstensz secara direct, namun tidak secara
normal.
Tim Aranyacala berhasil membuat lintasan di tebing Rungking. Citeureup.
Arek-arek Young Pioneer dari Malang memanjat tebing Gajah Mungkur di seputaran dalam kawah gunung Kelud.
Mahatila Unpar, memanjat tebing Ulu Watu, Bali, menjadi Ekspedisi Putri yang kedua.
MEGA
Untar melakukan Ekspedisi Maraton Panjat Tebing, beruntun di
tebing-tebing Citatah, Parang, Gajah Mungkur dan berkahir di Uluwatu,
dalam waktu hampir sebulan, marathon panjat tebing pertama di Indonesia.
Mapala UI melaksanakan dua ekspedisi, Mount Cook (3764 m), Selandia Baru dan puncak McKinley (6149 m) di Alaska
Empat
anggota Wanadri mengikuti kursus pendakian gunung es di Raineer
Mountaineering Institute di AS, dilanjutkan dengan bergabung dengan
ekspedisi AS ke Kangchengjunga.
Di alpen Ekpedisi Wanita Alpen Indonesia berhasil pula merampungkan misinya, Mont Blanc (4087 m, Perancis), Grand Paradiso (4601 m, Italia), Marts Rosa (4634 m, Swiss), Grossgiockner (3987 m, Austria) dan Zugsptee (2964 m, Jerman Barat).
Akhir
tahun ini ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono melakukan pemanjatan
solo di Tower III Tebing Parang. Artificial solo climbing pada big wall
yang pertama di Indonesia.
1991 Aryati menjadi wanita Asia yang menginjakkan kakinya di Puncak Annapurna IV, Himalaya, pada Ekspedisi Annapurna Patria Indonesia
Tim Srikandi Panjat Tebing Yogyakarta (6 orang) berhasil membuat jalur di Bukit Tanggul, Tulungagung, Jawa Timur.
1992 Dunia petualangan Indonesia kembali berduka, ketika Norman Edwin dan Diedik Syamsu, anggota Mapala UI tewas di terjang badai di gunung Aconcagua, Argentina.
Ekspedisi Pemanjat Putri Indonesia menjejakkan kakinya di Tebing Cima Ovest, Tre Cime, Italia
Ekspedisi Putri Kahtulistiwa Tim Panjat tebing Yogyakarta berhasil memanjat dinding utara Bukit Kelam, Sintang, Kalimantan Barat.
1996
Clara Sumarwati membuat kontroversi dalam pendakiannya ke Everest, pada
tanggal 26 September. Banyak pihak yang meragukan bahwa ia telah
menjejakkan kakinya di Everest. Tetapi berdasarkan data dari Adventure
Stats. Com pada bulan Januari 2002 namanya telah tercatat sebagai
pendaki Everest ke 836.
1996
bersamaan dengan sebuah ekspedisi dokumenter IMAX FILM yang membawa
ahli geologi beranggotakan antara lain pendaki handal Ed Viesturs,
Jamling Tenzing Norgay, menghantarkan seorang wanita asal Spanyol yang
lebih dikenal sebagai ahli panjat tebing, Aracelli Segarra, dan Jamling
(India) urtuk pertama kali sampai di puncak dan Ed Viesturs kelima
kalinya tanpa tabung oksigen, musibah besar terjadi, Rob Hall pendaki
dan pemandu Himalaya yang berpengalaman hilang akibat badai. Ed Viesturs
sempat terduduk dan menangis dekat tubuh Rob yang terbaring kaku dalam
perjalananannya ke puncak. Kisah tragis ini sempat dibukukan oleh
anggota tim yang dipimpin Rob, Jhon Krakauer (juga pengarang Into The
Wild) berjudul Into Thin Air yang menjadi best seller di dunia.
1997 Pratu Asmujiono, Sugirin dan didukung tim Ekspedisi Everst Indonesia
yang merupakan gabungan anggota Kopassus dan beberapa kelompok dan
sipil pecianta alam, berhasil menginjakkan kakinya di Everst pada
tanggal 26 April. Menurut catatan Adventure Stas. Com ia merupakan orang
yang 851.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar