Gunung Gede – Pangrango terletak di daerah Jawa Barat. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kalinya diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Keadaan alamnya yang khas dan unik, menjadikan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama. Kawasan ini memiliki dua puncak yakni Gunung Gede 2.958 mdpl dan Gunung Pangrango 3.019 mdpl. Kedua puncak ini dihubungkan sebuah pelana lembah dinamai Kandang Badak 2.393 mdpl.
Untuk menjaga rehabilitasi dan recovery ekosistem alami hutan hujan Gunung Gede Pangrango, kegiatan pendakian ditutup antara 1 Januari s.d 31 Maret dan Bulan Agustus.
Sementara untuk kegiatan rekreasi lainnya seperti rekreasi ke Air Terjun Cibeureum, dan rekreasi lain dibuka sepanjang tahun.
Ekosistem Taman Nasional Gede – Pangrango
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana. Ekosistem sub-montana dicirikan oleh banyaknya pohon-pohon yang besar dan tinggi seperti jamuju (Dacrycarpus imbricatus), dan puspa (Schima walliichii). Sedangkan ekosistem sub-alphin dicirikan oleh adanya dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangerangensis, bunga eidelweis (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa), dan cantigi (Vaccinium varingiaefolium).Satwa primata yang terancam punah dan terdapat di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango yaitu owa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata comata), dan lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus); dan satwa langka lainnya seperti macan tutul (Panthera pardus melas), landak Jawa (Hystrix brachyura brachyura), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), dan musang tenggorokan kuning (Martes flavigula).
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis diantaranya burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan burung hantu (Otus angelinae).
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995.
Peraturan Pendakian Gede – Pangrango
· Melapor kepada petugas di pintu masuk dan di pintu keluar. Petugas akan memeriksa perlengkapan bawaan Anda dan ijin anda sebelum dan setelah pendakian.· Dilarang membawa binatang dan tumbuhan dari luar ke dalam kawasan TNGGP.
· Dilarang memberi makanan kepada satwa.
· Tidak diijinkan membuat api di dalam kawasan, kecuali pada lokasi yang sudah diijinkan.
· Dilarang merusak, memindahkan, mencoret-coret sarana dan prasarana di dalam kawasan.
· Dilarang memetik, memindahkan, dan mengambil tumbuhan dari dalam kawasan.
· Jangan berjalan di luar jalur / track utama yang sudah ditentukan.
· Jangan membuang dan meninggalkan sampah di dalam kawasan, bawa sampah Anda ketika turun dari gunung.
· Dilarang membawa shampo, sabun, odol dan bahan detergen lain yang dapat mencemari air tanah.
· Dilarang membawa radio, alat musik, minuman beralkohol, dan narkoba kedalam kawasan.
Bagi siapa saja yang ingin mendaki ke Gunung Gede dan Pangrango wajib untuk mendapatkan ijin SIMAKSI di Kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dengan melakukan booking sebelumnya. Lama maksimum pendakian adalah 2 hari 1 malam.
Untuk mengurangi dampak negatif kepada lingkungan dan agar pengalaman saat mendaki memuaskan, maka TNGGP menetapkan sistem kuota,yaitu 600 orang pendaki per hari melalui 3 pintu masuk dengan pembagian: Cibodas 300 orang, Gunung Putri 200 orang, dan Selabintana 100 orang.
Persyaratan Mendaki Gede – Pangrango
1. Setiap pendaki harus menunjukkan ijin, dan ijin dapat diperoleh di Kantor Balai Besar TNGGP di Cibodas. Pengajuan ijin pendakian menggunakan sistem booking dengan batas waktu minimum pengajuan adalah 3 (tiga) hari dan maksimum 1 (satu) bulan sebelum tanggal pendakian.Catatan: Turis Mancanegara disarankan untuk melakukan booking sebelumnya, namun dalam rangka meningkatkan kunjungan turis mancanegara dan menimbang waktu kunjungan wisman yang terbatas, maka wisman dapat memperoleh ijin di Kantor Balai Besar TNGGP pada hari saat ingin mendaki.
2. Tiket dan Asuransi
- Wisatawan Domestik >>Tiket masuk: Rp. 2.500/hari/orang >>Asuransi : Rp. 2.000/orang
- Wisatawan Asing >>Tiket masuk: Rp. 20.000/hari/orang.>>Asuransi : Rp. 2.000/orang
3. Menyerahkan fotocopy Identitas resmi (Passport/KTP/KITAS/SIM/Kartu Mahasiswa/Pelajar). Fotocopy tidak akan dikembalikan.
4. Jika anda berumur < 17 tahun, diwajibkan menyerahkan surat ijin dari orang tua yang ditanda tangani diatas materai Rp. 6.000,- dan melampirkan fotocopy Identitas resmi orang tua yang masih berlaku.
Perlengkapan yang perlu dibawa
- Untuk pendakian 1 hari (tanpa bermalam), bawalah jaket hujan, lampu senter, dan makanan dan minuman yang cukup.
- Jika ingin kemping di kandang badak atau alun-alun, selain barang-barang diatas, persiapkan juga tenda, perlengkapan memasak, kantong tidur, matras, dan pakaian hangat. Anda dapat menyewa perlengkapan diatas di beberapa toko peralatan kemping di Cibodas. Bawalah kantong plastik besar yang dapat dipergunakan misalnya untuk membawa sampah-sampah anda kembali.
Beberapa Rute Favorit
Pendakian 1 hari ke Air Panas
- 6 jam pulang pergi – ( Cibodas-Telaga Biru-Terjun Cibeureum-Air Panas)
Pendakian 1 hari ke Puncak Gunung Gede
- 11 jam pulang pergi -Sama dengan perjalanan sampai Air Panas, kemudian…Kandang Badak sampai di Puncak Gunung Gede dan kembali ke Cibodas
2 hari 1 malam Pendakian ke Puncak Gede (Cibodas – Cibodas)
- Hari ke 1 ( 5 jam) … ( CibodasTelaga Biru-Air Terjun Cibeureum-Air Panas-Kandang Badak)
- Hari ke 2 (8 jam) – Sampai di Puncak Gunung Gede dan kembali ke Cibodas
2 hari 1 malam ke Puncak Gunung Gede (Cibodas- Gunung Putri)
- Hari ke I (8 jam) – (Cibodas-Telaga Biru-Air Terjun Cibeureum-Air Panas-Kandang Badak-Puncak Gunung Gede-Alun-Alun Suryakencana
- Hari ke II (4 jam) – Istirahat di Alun-Alun Suryakencana dan turun ke Gunung Putri. Walaupun jalan sedikit curam, tapi butuh waktu lebih pendek ketika menurun.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar