Kota Bukhara terletak di Asia Tengah di bagian barat Republik Ozbekistan. Konon kata Bukhara berasal dari bahasa Mongolia “Bukhar” yang berarti lautan ilmu. Hal tersebut mengingat banyaknya tokoh ilmuan yang berasal dari kota ini. Kota Bukhara telah berdiri sejak lama, konon didirikan di masa Dinasti Iran Akminiah (553-330 SM.) kemudian dikuasai oleh Alexander Agung. Setelah itu kota Bukhara menjadi bagian dari Daulat Bani Bakhtariyin, kemudian pada abad keenam masehi dikuasai oleh Turki, seterusnya beralih ke dalam kekuasaan Cina di abad ke tujuh masehi.
Penaklukan Islam:
Kota Bukhara berada di bawah kekuasaan Cina sampai masa pemerintahan khalifah Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Umaiah (68-69 H./ 705-715 M) ketika Hajaj bin Yusuf As Sakafi, menteri khalifah memerintahkan kepada Kutaibah bin Muslim Al Bahili untuk menaklukkan negara-negara Transoksaina. Kutaibah berangkat menuju Bukhara dan berhasil menaklukkannya pada tahun 90 H / 709 M. Setelah itu Kutaibah bin Muslim mempersiapkan segala sesuatunya untuk dapat diduduki kaum muslim dengan membangun beberapa buah mesjid serta mengajak penduduknya memeluk Islam. Sejak itu, kota Bukhara menjadi bagian dari Daulat Islamiah.
Kota Bukhara berada di bawah kekuasaan Cina sampai masa pemerintahan khalifah Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Umaiah (68-69 H./ 705-715 M) ketika Hajaj bin Yusuf As Sakafi, menteri khalifah memerintahkan kepada Kutaibah bin Muslim Al Bahili untuk menaklukkan negara-negara Transoksaina. Kutaibah berangkat menuju Bukhara dan berhasil menaklukkannya pada tahun 90 H / 709 M. Setelah itu Kutaibah bin Muslim mempersiapkan segala sesuatunya untuk dapat diduduki kaum muslim dengan membangun beberapa buah mesjid serta mengajak penduduknya memeluk Islam. Sejak itu, kota Bukhara menjadi bagian dari Daulat Islamiah.
Di Bukhara terdapat banyak peninggalan ilmiah, bangunan dan seni yang merupakan peninggalan arsitektur luar biasa. Setelah Bani Saljiuk menguasai Bukhara, mereka memperluas kota tersebut dan membuatnya lebih hidup dan maju baik di segi pengembangan ilmiah maupun seni.
Peristiwa yang terjadi di Bukhara:
Setelah Jengkis Khan menguasai Bukhara pada tahun 616 H/ 1219 M, dia menghancurkan dan meruntuhkan berbagai bangunan dan membakar perpustakaannya. Setelah kekuasaan diambil alih oleh Timur Lank tahun 785 H/ 1383 M, nasib kota Bukhara tetap dirundung malang, sampai datang Bani Ozbek yang membangunnya kembali dan membuatnya sebagai ibu kota negara pada tahun 911 H/ 1505 M.
Kemudian Bukhara dikuasai oleh Iran untuk beberapa waktu sampai datang Rusia yang menguasainya pada tahun 1336 H/ 1918 M. Ketika Rusia menerapkan sistem komunis tahun 1342 H/ 1923, kota Bukhara berada di bawah Uni Soviet sampai sistem tersebut tumbang pada tahun 1412 H/ 1991 M. Di saat itu Bukhara menjadi salah satu kota dari Republik Ozbekistan.
Tokoh Penting:
Setelah penaklukan Islam, banyak tokoh dan ilmuan Islam lahir di Bukhara, di antaranya adalah Imam Muhammad bin Ismail Al Bukhari penyusun kitab Jamik As Sahih yang lebih dikenal dengan nama Shahih Bukhari. Kitab ini dianggap kitab yang paling autentik setelah Alquran. Tokoh lainnya adalah Ibnu Sina, Dokter Bukhara, Hafis Abu Zakaria Abdurrahim, Ibnu Nasir Al Bukhari dan Abu Abbas Al Magsisi Al Hanbali dan lain-lain.
Produksi:
Kota Bukhara terkenal dengan buah-buahan seperti Barkouk Bukhara yang terkenal hampir seribu tahun. Di samping itu Bukhara terkenal dengan posisinya sebagai pasar induk yang menampung produk dari Cina dan Asia Barat. Bukhara terkenal juga dengan hasil sutra, katun, karpet, hasil perak, hasil emas dan produk tembaga.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar