Masturbasi biasanya dilakukan oleh wanita. Ketika bermasturbasi, wanita merangsang sendiri beberapa bagian tubuhnya yang dirasakan begitu sensitif dan bisa membangkitkan gairahnya ketika disentuh dan dirangsang dengan tangannya sendiri. Ini bisa menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi dirinya tentang bagaimana mengeksplorasi sisi erotis tubuhnya, termasuk mengetahui mana bagian tubuhnya yang sangat efektif untuk membuatnya orgasme jika dirangsang. Sebuah survey membuktikan bahwa wanita yang sering bermasturbasi mudah mendapatkan orgasme ketika berhubungan seks. Hal ini juga disebabkan karena selama bermasturbasi, otak sering dilatih untuk membuat dan membawa sensasi rangsangan pada bagian tubuh tertentu mencapai puncaknya yaitu ORGASME.
Lain halnya dengan onani, melakukan onani dengan terburu-buru justru membuat penis menjadi sensitif terhadap rangsangan dan terlalu cepat mencapai puncak atau mengalami ejakulasi dini. Hal ini terjadi karena pria yang melakukan onani terlalu cepat ingin mencapai puncak kenikmatan hingga tersemburnya air mani. Padahal dengan mempercepat terjadinya ejakulasi selama onani, otak cenderung terlatih untuk meningkatkan daya sensitifitasnya sehingga ketika pria itu melakukan hubungan seks yang sebenarnya, otaknya akan memacu untuk tercapainya ejakulasi lebih cepat karena sudah terprogram oleh aktivitas onani tersebut.
Jadi terdapat dua arah sensitifitas yang berlawanan pada onani dan masturbasi. Jika onani membuat penis menjadi lebih sensitif dan membuat otak menjadi terlalu cepat mengubah rangsangan seksual menuju puncak pada pria, hingga terjadinya ejakulasi dini. Sedangkan masturbasi justru membuat beberapa bagian tubuh wanita menjadi lebih sensitif, lebih terlatih untuk mudah terangsang dan membuat otak dengan cepat mengkonversi rangsangan-rangsangan itu menjadi ORGASME. Masturbasi dapat melatih wanita untuk mudah mendapatkan orgasme, sedangkan Onani justru cenderung membuat pelakunya menjadi pria menitan atau menderita ejakulasi dini.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar